Gak sia-sia membelalakkan mata dari sehabis ronda ampe menjelang subuh. Karena pada akhirnya dendam atas kekalahan Brazil dari Londo mukiyo terbalaskan oleh El Matador pada laga pungkasan (final) dini hari tadi. Dan ini adalah kali ketiganya De Oranje masuk final tapi tetap aja hanya meraih gelar ”Juara Tanpa Mahkota”. Sebelum laga di final Piala Dunia 2010, De Oranje pernah masuk ke final Piala Dunia tahun 1974 dan 1978 tapi cuman bisa nyangking juara ke-2 setelah dikemah-kemah oleh Jerman Barat dan Argentina. Eh malah sekarang juga udah lumayan bertengger menuju final, akhirnya nggelinding juga menjadi runner up lagi. Tendangan super manis binti cantik dari Andres Iniesta pada hitungan menit ke 116 punjul sekian detik embuh, berhasil memrongoskan Belanda menjadi 1 – 0 untuk team EL Matador.
Sebenarnya di awal pertandingan De Oranje udah bagus (meski tetap saja Spanyol masih mendominasi), tapi kemudian ketika para pemain mulai sering melakukan salah umpan dan Spanyol pun berhasil merangsek balik. Sepertinya mimpi untuk menjadi jawara tetap kandas, apalagi kemudian Belanda seperti panenan kartu kuning, akibat beberapa pemain mereka yang malah mempertunjukkan permainan yang kasar. Bahkan sepak pojok dari Sneijder yang diuncalkan ke Mark van Bommel malah dingacengkan njengat munggah oleh Joris Mathijsen. Casillas, si penjaga gawang Espanyola, benar-benar seorang pejuang tangguh dalam menjaga pertahanan gawang El Matador. Mbuh besok bayare munggah pow ora? Hahaha… Dan sekor enol - enol di akhir babak dan menjadikan perpanjangan ekstra waktu untuk kedua team.
Di awal babak tambahan kedua, Londo mukiyo kembali dipaksa bertahan. Kartu kuning kedua untuk Heitinga semakin ngampleng cocote Belanda, akibat pelanggaran kepada Andres Iniesta pada menit ke cuk lali rek! Dan yang namanya kumpeni memang tetap saja ngeyel untuk tetap bertahan dan menjaga style permainan. Akhirnya pada menit ke 116, dengan memanfaatkan umpan bola yang didlosorkan oleh Cesc Fabregas, Iniesta berhasil melesakkan bola dari kotak tengah pinalti ke sudut kanan bawah gawang De Oranje yang kemudian menjadikan apa yang dinamakan kendembikan yang wagu dan ngowoh dengan seksama pada Stekelenburg. Dan pekik gempita GOL pun membahana dimana para pengelu-elu EL Matador memelototi monitor tipi. Usaha dari Belanda untuk membalas tak pernah terwujud sampai sempritan dari wasit berbunyi panjang. El Matador berhasil mengunyah De Oranje dengan penuh kelembutan dan kasih sayang…waaakakakakaa….
Para pasukan kumpeni agaknya memang sedang (atau mungkin malah sering) tidak dicumbui oleh apa yang dinamakan BEJO! Sorakan kemenangan serta kepuasan yang dibarengi liur yang muncrat-muncrat tak hanya disuarakan oleh para pendukung Espanyola tapi juga oleh para pengelu-elu para skuadron Samba alias Brazil. Wajar, karena para pendukung Brazil telah menyimpan apa yang dinamakan sebagai dendam antar bangsa, karena telah dibumihanguskan oleh kumpeni justru ketika masih perempat final….Halah! Dan memang saatnya dunia harus menyambut juara dunia baru yaitu El Matador alias Spanyol!!
Maka pesan yang sekiranya bisa dijadikan masukan untuk para pengelu-elu De Oranje adalah:
Di awal babak tambahan kedua, Londo mukiyo kembali dipaksa bertahan. Kartu kuning kedua untuk Heitinga semakin ngampleng cocote Belanda, akibat pelanggaran kepada Andres Iniesta pada menit ke cuk lali rek! Dan yang namanya kumpeni memang tetap saja ngeyel untuk tetap bertahan dan menjaga style permainan. Akhirnya pada menit ke 116, dengan memanfaatkan umpan bola yang didlosorkan oleh Cesc Fabregas, Iniesta berhasil melesakkan bola dari kotak tengah pinalti ke sudut kanan bawah gawang De Oranje yang kemudian menjadikan apa yang dinamakan kendembikan yang wagu dan ngowoh dengan seksama pada Stekelenburg. Dan pekik gempita GOL pun membahana dimana para pengelu-elu EL Matador memelototi monitor tipi. Usaha dari Belanda untuk membalas tak pernah terwujud sampai sempritan dari wasit berbunyi panjang. El Matador berhasil mengunyah De Oranje dengan penuh kelembutan dan kasih sayang…waaakakakakaa….
Para pasukan kumpeni agaknya memang sedang (atau mungkin malah sering) tidak dicumbui oleh apa yang dinamakan BEJO! Sorakan kemenangan serta kepuasan yang dibarengi liur yang muncrat-muncrat tak hanya disuarakan oleh para pendukung Espanyola tapi juga oleh para pengelu-elu para skuadron Samba alias Brazil. Wajar, karena para pendukung Brazil telah menyimpan apa yang dinamakan sebagai dendam antar bangsa, karena telah dibumihanguskan oleh kumpeni justru ketika masih perempat final….Halah! Dan memang saatnya dunia harus menyambut juara dunia baru yaitu El Matador alias Spanyol!!
Maka pesan yang sekiranya bisa dijadikan masukan untuk para pengelu-elu De Oranje adalah:
1. Jangan nangis ampe ngesot-ngesot. Malu ama suster ngesot!
2. Jangan nyocoti wasit karena sebesar apapun cocot Anda tidak akan berpengaruh, karena keputusan wasit mah mutlak atuh mang serta tidak akan terdengar oleh FIFA karena Anda tidak mungkin bengok-bengok trus suaranya masuk tipi. Sik bener wae?!
3. Jangan membuat menu oseng-oseng Paul bumbu balado, mending oseng-oseng aja tu Dapit Kolbusyet…kan sama-sama tukang ramal?
4. Jangan marah-marah, karena cuman bikin bau mulut Anda abis. Dihemat buat 4 taon lagi. Hihihi…
5. Naik haji bila mamp….ups sorry buku agama saya kebawa…wkwkwk….
Maka tak perlu heran, kalo Belanda hingga kini makin kukuh dengan sebutan, ”Juara Tanpa Mahkota”.
11 komentar:
ohhh gara2 belanda kalah aku yo kalah...
sing penting komeng.. (mmm)
[kang ciwir]: waaakakakakaa....kalah totoan ro demange pow kang? nuwun kang wes mampir...
[omagus]: menang ra mas? hihihi...
PUAS...! setelah penggila jerman tambah GILA Wakakakakka.....
Dan permainan keras ala Belanda tak menggentarkan Spanyol
[profijo]: wkkkkk.....mesakne Plendhus nuh...wes ngoyo-ngoyo njago Klose jebul kaose anake malah tulisane Torres ditukokne mbahe..hihihi...
[sopir]: he eh benul...Sepanyol memang selalu tabah...
HIDUP PERSIB wis lah
modar cocote tuh apa ya mas?
wess mantab spanyol.. uieeee!!
[arai]: wkkk....masnut wess....
[fatma]: makasih kunjungannya mbak,,,modar cocote itu sebuah ungkapan untuk mengatai sesuatu/seseorang yang artinya kurang lebih "Mulutnya Tidak Bisa Berkata-kata Lagi"
[depal]: ngespanyolaa....hahaha...
wasit ki di semprit kupinge men budeg.. wakakka
Post a Comment
Bahwa kebebasan berbicara dan berkomen adalah hak setiap warga negara (yang diharapkan kewarasannya), maka diperbolehkan untuk membebaskan segala penulisan aksara dalam wujudan kritik, saran, opini dan segala umak umik yang merupakan ekspresi fakta. Silakan umak umik bebas!